Kamis, 16 Januari 2014

Manusia dan Harapan

Manusia Dan Harapan
  •  Harapan
1.     A.  Menjelaskan Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.  Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
B.       Menyebutkan Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
C.       Contoh cita-cita
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
  1. Kelangsungan hidup
  2. Keamanan
  3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
  4. Diakui lingkungan
  5. Perwujudan cita-cita
  •    Apa Sebab manusia mempunyai harapan?
1  Penyebab manusia mempunyai harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
  •  Pengertian Doa
                  Pengertian Doa
Doa adalah harapan dan permintaan kita terhadap tuhan, cara kita mengadu dan berkeluh kesah kepada tuhan, patokan hidup, dan meminta sesuatu yang baik kepada tuhan.
  •    Kepercayaan
a.       Pengertian kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
b.      3 Teori Kebenaran
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1.       Teori Koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2.       Teori Korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
3.       Teori Pragmatis : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
  • Kepercayaan Dan Usaha untuk meningkatkannya
   Perbedaan dari 4 Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
  1. Kepercayaan pada diri sendiri
  2. Kepercayaan pada orang lain
  3. Kepercayaan pada pemerintah
  4. Kepercayaan pada Tuhan
  •  Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya
·         Meningkatkan ketaqwaan dengan beribdah kepada Tuhan
·         Meningkatkan pengabdian pada masyrakat
·         Meningkatkan rasa cinta kita pada sesama dengan saling menolonng dan menjadi orang yang dermawan
·         Mengurangi nafsu untuk mengumpulkan harta yang berlebihan
·         Menekan rasa negative, iri, dengki, benci dan dsb









Manusia dan Kegelisahan

                                                   MANUSIA DAN KEGELISAHAN
 
  • PENGERTIAN KEGELISAHAN
              Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti pernah mengalami keadaan gelisah. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
              Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan obyektif
          Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk menekannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
         Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh:
Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia duduk di kelas V SO. Pada suatu hari ia diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena baik di kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia takut kalau di tempat yang bam kelak ia tidak akan merasa betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa, ikut pindah bagaimana di tempat yang bam nanti. Ia takut pada bayangannya sendiri.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah,    bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dan obyek yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan super ego melarangnya.
Contoh:
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato. maka ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c). kecemasan moril
       Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

  • SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
         Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh:
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus. Misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
Ada beberapa hal lain yang menyebabkan kesempitan dan kegelisahan pada diri seseorang, yaitu:
1. Sebab dosa yang diperbuat oleh seorang hamba
Apabila Anda mengalami kondisi semacam itu, Anda harus menghadapinya dengan ilmu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Swt. kepada Anda. Yakni, ketika seseorang berbuat dosa, maka harus segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, mencabut kesalahan dan dosanya itu dengan janji tidak akan mengulanginya lagi.
2. Sebab kehilangan atau berkurangnya harta dan persoalan kehidupan lainnya
Sedangkan mengenai urusan dunia Anda yang hilang atau berkurang, maka Anda harus menyerahkannya kepada Allah dan ridha dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
3. Karena seseorang dizalimi oleh orang lain baik mengenai harta, keselamatan jiwa dan pencemaran harga diri atau kehormatannya.
Apabila Anda merasa dizalimi maka segeralah berintrospeksi diri dan menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. karena haya Dia lah yang bisa mengobati kegelisahan Anda. Ketentraman dan ketenangan hati akan kita dapatkan bila kita semakin dekat dan berserah diri kepadaNya.
  • USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
          Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh:
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. 
Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Allah Swt. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah  Yang Maha Kuasa yang mengatur segalanya. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.

  • KETERASINGAN
            Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain. atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
              Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, sombong dan lain sebagainya.Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain. dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
         Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh institusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.Orang yang bersikap angkuh, sombong, besar kepala, tidak menghormati orang lain selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong. dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga membuat ia dalam keterasingan.
         Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul “Salah Asuhan”, Hanafi yang berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghormati orang lain. Ia menganggap rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama istrinya Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta. dengan mengundang teman-temannya tetapi yang diundang hanya teman-teman tamatan sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya. sehingga tak  seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan Corrie istrinya dalam keterasingan.
          Kekurangan  yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing. melainkan dirinya sendiri karena ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidakmampuan fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya Karena itu ia merasa gelisah, terasing.Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa gelisah.

  • KESEPIAN
          Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
Contoh:
Pangeran Sidharta meninggalkan istana, tempat kemewahan, keramaian dan ketidakpastian. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat hidup.Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong. angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
         Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder. Merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain. maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

  • KETIDAKPASTIAN
         Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
               Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status dari karir itu terancam.Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.

  • SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
           Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang tersebut. Kalau seandainya ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
      Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
     lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
     lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh:
a. Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b. Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
      lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu ? ...itu kan bukan Kang Bakri !” semua orang yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut).
5. Delusi
      Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhi juga.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa darinya.
6. Halusinasi.
      Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita. (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
      Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak benafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
Contoh:
Dalam liburan, seperti biasa Samsul pulang ke kampungnya, dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bermain ke rumah Nurbaya, bekas pacarnya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsul oleh Datuk Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan menghantam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah Nurbaya keluar melihat kejadian itu gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah Rusli )

  • USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
      Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog. Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
                Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

Manusia dan Tanggung Jawab


Manusia Dan Tanggung Jawab

  • Pengertian Tanggung Jawab
           Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
           Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.

  •  Macam-Macam Tanggung Jawab
           ( 1.)   Jenis-jenis Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusai juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuatan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab utu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
·         Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menentukan seriap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memeyahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarmnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga berpribadi, karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri. Berangan-angan sendiri. Sebagi perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
·         Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibi, anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
·         Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukan sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan mansuia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus bertaggung jawabkan kepada manusia.
·         Tanggung Jawab kepada bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara
·         Bertanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
(2)  Contoh Tanggung Jawab
  Terhadap Diri Sendiri
Misalnya sebagai seorang pelajar kita haruslah mengerti dan menyadari posisi kita untuk senantiasa belajar dan mengerjakan segala pekerjaan rumah dengan penuh dedikasi, karena hal-hal seperti itulah yang akan mempengaruhi kesuksesan kita sendiri pada akhirnya. Hal-hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup kita, masa depan kita adalah kita sendiri.
Terhadap Keluarga
Misalnya seorang anak memiliki tanggung jawab kepada keluarganya untuk selalu menjaga dan melindungi nama baik keluarganya setiap saat dengan cara bertindak dan berperilaku dengan sopan dan santun sesuai dengan aturan yang ada dalam masyarakat dan tidak melanggar aturan-aturan.
Terhadap Masyarakat
Manusia sebagai mahkluk social tentunya tidak dapat hidup sendiri dan harus bermasyarakat dengan individu lainnya, oleh karena itu setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam masyarakat misalnya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, keamanan, dan ketentraman di lingkungan masyarakat tersebut.
 Terhadap Tuhan
Sebagai mahkluk yang telah di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini, dilindungi dan dibesarkan, diberikan akal sehat dan berbagai macam rahmat dan karunia-Nya maka kita tentunya memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan segala sesuatu yang telah diberikan-Nya kepada kita dan serta senantiasa mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita dengan cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
  •  Pengabdian dan Pengorbanan
1)      Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetian, cinta,kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan iklas.

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan itu sendiri tidak begitu jelas. Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu, misalnya tenaga, biaya, waktu, pikiran.

2)      Macam-macam Pengabdian
Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengebdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan kta dapat melakukan pengabdian kepada-Nya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara.
3.      Contoh Pengabdian dalam kehidupan sehari-hari
Seorang guru rela mengajar berpuluh-pulah tahun dengan jarak tempuh berkilo-kilo meter dari tempat tingganya ke sekolahnya ia berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda, demi tanggung jawab dia kepada murid-muridnya dan pengabdiannya sebagai pengaja, walaupun apa yang talah dilakukan tidak sebanding dengan yang ia dapat selama ini.
            Macam-macam pengorbanan
a)      Pengorbanan terhadap keluarga
b)      Pengorbanan terhadap bangsa
4.       Akibat dari pengorbanan.
Hidup dalam bermasyarakat akan tenan karena kita akan saling tolong menolong satu dengan yang lainya tanpa mengharapkan imbalan dengan iklas
5.       Contoh pengorbanan
        Baru-baru ini, para inisiat dari Auckland dan Taranaki memberi Penghargaan Kepahlawanan Cemerlang Dunia kepada Alan, pemilik anjing pahlawan George, seekor Anjing Terrier Jack Russel setinggi 30 cm. George mengorbankan nyawanya ketika ia menyelamatkan anak-anak tetangganya dari dua ekor anjing pit bulls yang mengancam keselamatan mereka ketika mereka sedang berjalan di Manaia, Selandia Baru. Meskipun George tentunya menyadari bahwa ia tidak punya banyak kesempatan, akan tetapi ia tetap melawan dua anjing yang berukuran dua kali lebih besar dari tubuhnya untuk melindungi anak-anak. George yang gagah berani dan tidak mementingkan diri sendiri meninggal karena luka-luka yang tak tersembuhkan yang ia derita pada malam penyerangan itu.




Rabu, 15 Januari 2014

Manusia dan pandangan Hidup

                            MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

  • PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
             Pandangan hidup adalah suatu pendapat atau ketetapan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup. Pandangan hidup berasal dari pemikiran manusia yang sudah diakui. Banyak sekali ragam dan macam pandangan hidup manusia.
Pandangan hidup yang diklasifikasikan berdasarkan asalnya :
- pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya. Contoh umat muslim mempunyai pedoman hidup kepada Al-Qur'an dan Al-Hadits.
- pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
             Ideologi berasal dari bahasa latin idea yang berarti pemikiran dan logos yang berarti ilmu pengertian. Ideologi merupakan pandangan hidup, gagasan atau suatu pandangan untuk mewujudkan sesuatu di masa yang akan datang.Ideologi merupakan ruh bagi sebuah negara. Tanpa ideologi, negara tidak akan tau kemana arah yang akan dituju untuk mewujudkan suatu keadaan. Ideologi tidak dapat dipisahkan dari negara. Jika tidak ada ideologi maka negara akan mati dan tak berarah.
  • CITA - CITA

            Cita-cita merupakan asa, keinginan, harapan atau rencana yang akan terwujud di masa depan. Pada masa kecil kita memiliki banyak cita cita, tetapi kita beranjak remaja cita-cita yang disebutkan pada masa kecil sudah berbeda dengan yang dahulu. Cita-cita tidak akan terwujud tanpa adanya usaha dan dukungan yang kuat dari sekitar. Tingginya cita-cita, kondisi, dan manusia itu sendiri yang mempengaruhi cita-cita seseorang dapat tercapai atau tidak.
            Memiliki sebuah cita-cita adalah keharusan. Orang yang tidak memiliki cita-cita adalah kematian sebelum waktunya, sebaliknya orang yang memiliki keinginan dan cita-cita yang kuat akan tetap hidup walaupun secara fisik, dia telah mati, sebut saja tokoh-tokoh besar seperti Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, Mahatma Ghandi, Sukarno, RA Kartini, dan sederet tokoh besar lainnya yang sampai saat ini nama-nama tersebut masih kita ingat.
Secara psikologis, orang-orang yang memiliki cita-cita jauh lebih bersemangat dan bergairah dalam menjalankan hidup, bahkan disaat sakitpun keinginan untuk sembuhnya sangat kuat. Hal yang sebaliknya terjadi pada orang-orang yang tidak punya cita-cita, mereka akan lebih banyak mengeluh, pasrah pada nasib dan nyaris menggantungkan semuanya pada orang lain.
           Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memiliki cita-cita justru membawa atmosfer positif pada lingkungan disekitarnya dan orang-orang seperti ini juga biasanya disukai oleh banyak orang.Mereka selalu mengatakan hal-hal yang positif dan berperilaku secara positif juga. Merekalah sebenarnya yang membuat dunia ini semakin indah dan menyenangkan.

  • KEBAJIKAN
       Kebajikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, norma dan etika. Manusia hidup didunia dituntut untuk berbuat kebajikan dalam hal apapun. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan mana yang baik dan buruk untuk dirinya. Berbuat kebajikan dalam hal apapun akan mendatangkan kebaikan untuk manusia karena disitulah jiwa sosial manusia dipicu untuk berbuat baik.

  • USAHA / PERJUANGAN
          Usaha/perjuangan adalah suatu kerja keras, semangat, untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia dituntut bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bekerja keras, harkat dan martabat manusia akan di hargai. Sebaliknya apabila kita malas, maka itu akan menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.
           Dalam agama pun diperintahkan untuk bekerja keras. Manusia di batasi oleh kemampuan dalam bekerja keras. Karena kemampuan yang terbatas itulah tingkat kemakmuran manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Ada yang fisiknya baik dan adapula yang keahliannya baik.
Oleh sebab itu kita diwajibkan untuk menuntut ilmu. Semakin bertambahnya ilmu maka semakin tinggi derajat seseorang. Menuntut ilmu tidak memandang usia. Dan dianjurkan menuntut ilmu ketika baru lahir sampai ke liang lihat. Jadi ilmu itu tidak ada batas akhirnya.
  • KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
        Keyakinan dan kepercayaan merupakan dua hal yang hampir sama tetapi artinya sangatlah jauh berbeda. Manusia hidup haruslah memiliki dua hal tersebut, jika tidak maka akan selalu timbul rasa was-was, pesimistis dan saling menghianati.Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia ketika dirinya sudah cukup dalam mencapai suatu kebenaran. Keyakinan merupakan suatu sikap, oleh sebab itu keyakinan manusia tidak selalu sama. Jika keyakinan tidak ada maka akan muncul sebuah keraguan.
Kepercayaan merupakan suatu keadaan dimana manusia menganggap sesuatu itu benar. Keyakinan dan kepercayaan merupakan sikap yang saling berhubungan. Contohnya ketika kita ragu maka kita akan dikuatkan dengan keyakinan dan kepercayaan dalam memilih agar tidak tersesat nantinya.
  • LANGKAH - LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
        Ada banyak langkah langkah berpandangan hidup yang baik untuk manusia, manusia berpandangan hidup untuk mencapai tujuan hidup, mencapai kesejahteraan, dan ketentraman. Dengan mempunyai langkah langkah yang baik maka akan tercapai tujuan dan cita cita yang baik. Berikut adalah langkah - langkah berpandangan hidup yang baik :
a. mengenal
tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengenal. Kita harus mengenal pandangan hidup secara mendalam agar tercapai suatu tujuan.
b. mengerti
tahap kedua yang harus dilakukan adalah mengerti. Kita harus mengerti apa itu pandangan hidup agar kita tidak salah dalam menentukan tujuan.
c. menghayati
tahap ketiga yang harus dilakukan adalah menghayati. Kita harus menghayati nilai nilai yang terkandung dalam pandangan hidup dan memperdalaminya.
d. meyakini
tahap keempat yang harus dilakukan adalah meyakini. Kita harus meyakini pandangan hidup itu sendiri agar tercapai suatu kepastian.
e. mengabdi
tahap kelima yang harus dilakukan adalah mengabdi, Kita harus mengabdi agar kita dapat merasakan manfaat dari pandangan hidup itu sendiri.
f. mengamankan

Manusia Dan Keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN
             Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
        Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Contoh Keadilan:
              Seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukkan ke penjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.
KEADILAN SOSIAL
           Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
5 Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
BERBAGAI MACAM KEADILAN
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,- maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila Dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena Dr. Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr. Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr. Sukartono.

KEJUJURAN
             Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
                Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

KECURANGAN
               Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban
4. Aspek tehnik
         Apabila ke-empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsukan dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan–akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.
PEMULIHAN NAMA BAIK
                    Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya di bibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrih, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
PEMBALASAN
             Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
             Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
             Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.