A. KONSEP ILMU BUDAYA DASAR
Konsep ilmu budaya dasar di bagi
menjadi dua (2) konsep yaitu:
1.
Konsep ilmu budaya dasar Kesusastraan, seni rupa, seni musik
Konsep
ini dapat di peroleh sebagai gubahan yang menangkap tentang nilai budaya yang menjadi
komponen penting dalam ilmu budaya dasar. Contoh salah satunya adalah puisi
dalam arti pembahasan puisi dalam rangka pengajaran IBD.
Seni
modern memang sukar di mengerti, bahkan mengejutkan.para seniman modern tidak
tertarik lagi dengan keindahan dan keharmonisan. Makanya timbul adanya
perbedaan antara seni dan keindahan. Yaitu seni tidak identik dengan
keindahan.tapai kita sendiri berfikir kalau semua seni itu indah atau
istilahnya semua seni itu indah dan yang tidak seni tidak indah. Makanya dalam
menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar
dalam hati seorang penonton, melainkan ketgori lainya juga. Perasaan estetik
hanya merupakan sebagian saja dari perasan seni. Sebuah contoh sederhananya
adalah kelarasaan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman menimbulkan efek
estetik, bahkan penyimpanan menambah efek estetik.
2. Konsep
ilmu budaya dasar dalam agama, filsafat dan keindahan
Keindahan
berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni. Keindahan indentik
dengan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunysi nilai yang
sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah.
Keindahan
menurut luasnya d bedakan menjadi 3 yaitu:
a. Keindahan dalam arti luas
b. Keindahan
dalam arti estetikaa. Keindahan dalam arti luas
c. Keindahan dalam arti yang terbatas
B. TUJUAN KEBUDAYAAN
Ilmu
budaya dasar adalah merupakan usaha yang di harapkan dapat mempberikan
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.IBD juga adalah salah satu usaha
pengembangan pola berfikir dengan cara memperluas pola berfikir serta kemampuan
kritikanya terhadap nilai- nilai budaya baok menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya.
Tujuan
umum ilmu budaya dasar adalah:
Pembentukan dan pengembangan
kepribadian serta peluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran
mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala bekenaan dengan kebudayan dan kemanusiaan, agar daya tanggap,
persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat di perluas.
C. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara
sederhana IBD adalah pengaetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk
mengkaji masalah-msalah dan kebudayaan. Istilah IBD di kembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humainites (b. inggris). Adapun istilah
humainities itu sendiri adalah berasal dari bahasa latin, humanus yang artinya
manusiawi, berbudaya dan halus.
Dengan
mempelajari humanities, seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan halus. Bisa d katakan bahwa the humanities berkaitan dengan
masalah nilai-nilai yaitu, nilai manusia sebagai homo humanus, mereka harus
mempelajari ilmu the humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya
yang laen sebagai manusia itu sendiri.Pengetahuan budaya (the humainities) di
batasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni
dan filsafat.
D. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik
tolak belakang tujuan yang telah di kemukakan tersebut di atas, dua masalah
pokok biasa di pakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
kajian ilmu budaya dasar, kedua masalah pokok itu antara laIn adalah:
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya, baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya,
maupun secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
b. Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang berkenaan ragam wujud dalam
budaya masing- masing zamandan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan
alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan- kesamaan akan
tetapi juga ketidak seragaman yang di ungkapkan secara tidak seragam.
Kedua masalah pokok tersebut, masih memerlukan penjabaran lebih lanjut bisa
dioperasionalkan lebih lanjut untuk bisa di operasional. Rumusan ke dalam satu
tema, yaitu manusia ke dalam satu bud
Manusia
dan cinta kasih
Kasih saying
·Kemesraan
Pemujaan
Manusia
dan keindahan
·Renungan
Kehalusan
·Keserasian
Manusia
dan penderitaan
·Rasa sakit
Kesedihan
·Siksaan
Kesengsaraan
Neraka
Manusia
dan keadilan
Kejujuran
pemulihan nama baik
Pembalasan
Manusia
dan pandangan hidup
Cita- cita
·Kebajikan
Manusia
dan tanggung jawab serta pengabdian
·Kesadaran
Pengorbanan
Manusia
dan keikhlasan
·Keterasingan
Kesepia
Ketidakpastian
Manusia
dan harapan
Kepercayaan
harapan
Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai
seni yang bertualang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan
perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra.
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa Fiksi
memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dario membaca fiksi adalah mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang di
kisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat
mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit
perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi
memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam enslikopedi. dalam
novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau
laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini lalu bahkan akan datang atau
yang sama sekali asing baginya.
3. Prosa fiksi
memberikan kultural
prosa
fiksi dapat mentimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti hentinnya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasar pengalaman dengan banyak
individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon
emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
disajikan dalam kehidupan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar