Selasa, 14 Januari 2014

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan



A.    KONSEP ILMU BUDAYA DASAR

Konsep ilmu budaya dasar di bagi menjadi dua (2) konsep yaitu:

1.      Konsep ilmu budaya dasar Kesusastraan, seni rupa, seni musik
Konsep ini dapat di peroleh sebagai gubahan yang menangkap tentang nilai budaya yang menjadi komponen penting dalam ilmu budaya dasar. Contoh salah satunya adalah puisi dalam arti pembahasan puisi dalam rangka pengajaran IBD.
Seni modern memang sukar di mengerti, bahkan mengejutkan.para seniman modern tidak tertarik lagi dengan keindahan dan keharmonisan. Makanya timbul adanya perbedaan antara seni dan keindahan. Yaitu seni tidak identik dengan keindahan.tapai kita sendiri berfikir kalau semua seni itu indah atau istilahnya semua seni itu indah dan yang tidak seni tidak indah. Makanya dalam menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang penonton, melainkan ketgori lainya juga. Perasaan estetik hanya merupakan sebagian saja dari perasan seni. Sebuah contoh sederhananya adalah kelarasaan tidak selalu merupakan satu-satunya pedoman menimbulkan efek estetik, bahkan penyimpanan menambah efek estetik.
2.      Konsep ilmu budaya dasar dalam agama, filsafat dan keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni. Keindahan indentik dengan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunysi nilai yang sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah.

Keindahan menurut luasnya d bedakan menjadi 3 yaitu: 
  a. Keindahan dalam arti luas
      b. Keindahan dalam arti estetika
      c. Keindahan dalam arti yang terbatas

B.     TUJUAN KEBUDAYAAN
Ilmu budaya dasar adalah merupakan usaha yang di harapkan dapat mempberikan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.IBD juga adalah salah satu usaha pengembangan pola berfikir dengan cara memperluas pola berfikir serta kemampuan kritikanya terhadap nilai- nilai budaya baok menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.
Tujuan umum ilmu budaya dasar adalah:
Pembentukan dan pengembangan kepribadian serta peluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala bekenaan dengan kebudayan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat di perluas.
C.    PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana IBD adalah pengaetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-msalah dan kebudayaan. Istilah IBD di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humainites (b. inggris). Adapun istilah humainities itu sendiri adalah berasal dari bahasa latin, humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari humanities, seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan halus. Bisa d katakan bahwa the humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai yaitu, nilai manusia sebagai homo humanus, mereka harus mempelajari ilmu the humanities di samping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang laen sebagai manusia itu sendiri.Pengetahuan budaya (the humainities) di batasi sebagai pengetahuan yang mencangkup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat.
D.    RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik tolak belakang tujuan yang telah di kemukakan tersebut di atas, dua masalah pokok biasa di pakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian ilmu budaya dasar, kedua masalah pokok itu antara laIn adalah:
     Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
                                                                                                                                             
b.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang berkenaan ragam wujud dalam budaya masing- masing zamandan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan- kesamaan akan tetapi juga ketidak seragaman yang di ungkapkan secara tidak seragam.
            Kedua masalah pokok tersebut, masih memerlukan penjabaran lebih lanjut bisa dioperasionalkan lebih lanjut untuk bisa di operasional. Rumusan ke dalam satu tema, yaitu manusia ke dalam satu bud
 Manusia dan cinta kasih
 Kasih saying
·Kemesraan
 Pemujaan 
Manusia dan keindahan
·Renungan
 Kehalusan
·Keserasian
Manusia dan penderitaan
·Rasa sakit
 Kesedihan
·Siksaan
 Kesengsaraan
 Neraka
 Manusia dan keadilan
Kejujuran
 pemulihan nama baik
 Pembalasan
Manusia dan pandangan hidup
 Cita- cita
·Kebajikan
 Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
·Kesadaran
 Pengorbanan
 Manusia dan keikhlasan
·Keterasingan
 Kesepia
 Ketidakpastian
Manusia dan harapan
 Kepercayaan
 harapan


Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertualang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa Fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dario membaca fiksi adalah mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang di kisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam enslikopedi. dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini lalu bahkan akan datang atau yang sama sekali asing baginya.
3. Prosa fiksi memberikan kultural
prosa fiksi dapat mentimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti hentinnya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasar pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar